ABOUT SULTAN SYAHRIR
SULTAN SYAHRIR PAHLAWAN RI
Sutan Syahrir (ejaan lama: Soetan Sjahrir, 5 Maret 1909 – 9 April 1966) adalah seorang politikus dan pemimpin revolusi kemerdekaan Indonesia yang menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga 1947.[1] Sebelumnya, ia adalah seorang organisator nasionalis Indonesia pada tahun 1930-an dan 1940-an. Tidak seperti beberapa rekannya, ia tidak mendukung Jepang selama pendudukan Jepang dan berjuang dalam perlawanan terhadap mereka. Ia dianggap sebagai seorang idealis dan intelektual.
Sjahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Sutan Sjahrir ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966.[2]
Peran Sutan Syahrir Dalam Proklamasi Kemerdekaan
1. Peran dalam Proklamasi Kemerdekaan
Syahrir berperan penting dalam menyebarkan berita kekalahan Jepang dan merencanakan pengasingan Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan.
2.Pengaruh dalam Pemerintahan
Ia menjadi perdana menteri pertama Indonesia setelah kemerdekaan pada 14 November 1945 dan menjabat hingga 3 Juli 1947. Selama masa jabatannya, Syahrir menempuh kebijakan melalui perundingan dan diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3. Pengembangan Partai Politik
Syahrir mendorong terbentuknya partai politik sebagai bentuk kebebasan dalam demokrasi masyarakat Indonesia. Ia mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948.
Karir Sutan syahrir
Awal Karir dan Pendidikan
Syahrir menempuh pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) dan kemudian melanjutkan ke AMS (Algemene Middelbare School) di Bandung.Ia aktif dalam organisasi pemuda dan pendidikan, termasuk mendirikan Tjahja Volksuniversiteit, sebuah universitas rakyat.
Aktivisme dan Nasionalisme
Pada tahun 1927, Syahrir menjadi salah satu pendiri Jong Indonesië, yang kemudian menjadi Pemuda Indonesia, organisasi yang berperan penting dalam Kongres Pemuda 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda.Ia melanjutkan pendidikan di Belanda dan menjadi sekretaris Perhimpunan Indonesia, organisasi pelajar Indonesia di Belanda.
Peran dalam Kemerdekaan Indonesia
Setelah kembali ke Indonesia, Syahrir menjadi pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) Baru bersama Mohammad Hatta.Ia ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda karena aktivitas politiknya.
Perdana Menteri Pertama Indonesia
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Syahrir diangkat menjadi Perdana Menteri pertama Indonesia pada 14 November 19452. Selama masa jabatannya, ia juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri.Syahrir memainkan peran penting dalam diplomasi internasional untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia.
Partai Sosialis Indonesia
Pada tahun 1948, Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang berfokus pada sosialisme demokratis.
- Akhir Karir dan Pengasingan
Syahrir ditangkap oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1962 dan diasingkan ke Swiss, di mana ia meninggal pada tahun 1966
Komentar
Posting Komentar